** Originally posted on September 29, 2015
Images from here
Kali ini melipir dulu dari postingan tentang makanan ya. Yang akan dibahas sekarang adalah tentang olahraga bernama Pilates. Mungkin ada yang sudah familiar sama pilates tapi ada juga yang belum. Jadi apa sih sebenarnya pilates itu?
Pilates (/pɪˈlɑːteɪz/;[1] German: [piˈlaːtəs]) is a physical fitness system developed in the early 20th century by Joseph Pilates. Joseph Pilates presents his method as the art of controlled movements, which should look and feel like a workout (not a therapy) when properly manifested. If practiced with consistency, pilates improves flexibility, builds strength and develops control and endurance in the whole human body.[4] It puts emphasis on alignment, breathing, developing a strong core, and improving coordination and balance. (From Wikipedia)
Dari penjelasan di atas udah tahu lah ya sedikit tentang pilates. Nah, tapi apa sih bedanya pilates dan yoga? Menurut guru pilates di gym gue, yoga punya unsur spiritual dan filosofi di dalamnya. Tujuan yoga untuk mensinergikan pikiran, tubuh, dan jiwa melalui latihan, teknik meditasi, peregangan, dan latihan pernapasan. Sementara kalau pilates lebih ke metode pengolahan tubuh dengan fokus di perut, pinggul, paha, dan pernafasan. Ada koordinasi antara gerakan otot dan pernapasan yang kita lakukan selama latihan. Fungsinya untuk kekuatan otot tubuh, membentuk postur yang baik, serta kebugaran badan.
Gue sendiri kenalan dengan pilates karena nggak sengaja. Pas lagi di gym, abis pemanasan mau lari di treadmill, eh alatnya dipakai semua. Lalu iseng lihat jadwal kelas, ternyata akan ada latihan pilates untuk pemula. Masuklah gue ke studionya, kenalan sama gurunya, ngobrol-ngobrol singkat sebelum kelas dimulai sampai akhirnya disuruh paling depan supaya gue bisa mencontoh gerakannya dengan baik (karena baru kali itu latihan).
Pas kelas dimulai, 15 menit pertama diisi dengan gerakan pemanasan yang mengandalkan gerakan otot perut, paha, dan (maaf) pantat. Nggak ketinggalan pernapasan pun harus diatur dengan baik sesuai gerakan otot. Di sesi 20 menit berikutnya, latihan semakin intens. Kali ini otot lengan, betis, bahkan sampai telapak kaki juga dipakai, dan lagi-lagi semua harus tepat koordinasi gerakan otot beserta pernapasannya. Ditutup dengan 10 menit terakhir untuk pendinginan. Capeknya luar biasa! Begitu selesai, gue banjir keringat dan otot pegal luar biasa, tapi rasanya segar banget! Tulang dan otot kayaknya langsung lurus semua.
Walau pun besokannya drama karena otot paha dan perut masih terasa pegal sampai rasanya pengen tiduran aja seharian. Ditambah lagi ruangan gue di kantor yang lama ada di lantai 5 dan naiknya harus pakai tangga. Udah kayak princess banget, setiap naik 3 tangga, duduk, naik lagi, duduk lagi. Lama banget sampai ke ruangannya, hahaha. Eh tapi ya pas ke gym, gue masuk kelas pilates lagi, ketagihaaaan. Ternyata juga pegal-pegalnya otomatis akan hilang begitu udah rutin pilates, soalnya otot jadi terbiasa dengan gerakan latihan.
Beberapa posisi pilates mat exercise (images from here)
Sayangnya sekarang gue udah jarang ikut kelas di gym. Jadi latihannya di rumah, berbekal video Youtube, matpilates, dan dumbbell. Sejauh ini gue lebih suka basic pilates aja, jarang pakai physo ball, reformer, cadillac, barreal, atau alat lainnya. Walau basic, tetap aja keringatnya dahsyat kok! Soalnya ya semua otot tubuh dipakai saat latihan. Tapi kalau yang belum pernah pilates, sebaiknya kalian ikut kelas dasar dahulu. Jadi tau gimana posisi dasar yang benar, cara mengatur otot dan teknik pernapasan yang digunakan. Sehingga pas mau latihan di rumah lebih lancar.
Efek yang gue rasakan setelah rutin pilates adalah udah nggak sakit punggung atau pinggang lagi, serta lingkar paha – pinggul – perut menyusut. Dalam dua bulan udah mulai kelihatan kok perubahannya. Tapi ya harus rutin, minimal seminggu sekali. 🙂
Nah untuk channel pilates di Youtube yang jadi favorit gue adalah:
Isinya video-video pilates yang bisa dilakukan di rumah. Ada yang basic, ada juga yang pakai alat-alat. Instrukturnya Jessica Valant, terapis dan instruktur berlisensi serta pemilik Harmony Pilates & Physical Therapy di Hawaii. Videonya memang tidak begitu banyak, tapi lumayan bisa diulang-ulang setiap latihan. Pembawaannya si Jessica ini santai dan menenangkan, jadi gue suka refleks sambil senyum kalau olahraga ngikutin gerakan dia.
2. Blogilates.
Kalau channel yang ini milik Cassey Ho, cewek Amerika yang sukses mengembangkan akun sosial medianya di bidang fitness. Si Cassey ini ceria dan energik banget, kalau ketemu aslinya kayak nggak bisa diam gitu mungkin ya, gerak terus sana-sini. Yang seru di channelnya dia nggak cuma berisi tentang video olahraga, ada juga resep-resep makanan sehat yang mudah untuk dibuat.
Biasanya nih, setelah selesai pilates gue suka santai rebahan sambil dengerin musik-musik dari channel Sleep & Dream Zone. Saking menenangkannya sampai sering ketiduran dan nggelundung masuk ke kolong kursi ruang tamu! Ya iyalah namanya aja Sleep & Dream Zone, hahaha. Nah, channel musik ini juga berfungsi banget untuk bikin gue relax kalau insomnianya lagi kambuh. Nggak lama abis setel musik pasti langsung tidur sampai pagi nggak pakai acara kebangun-bangun. Lumayan membantu waktu tidur jadi lebih maksimal.
Jadi buat yang lagi cari olahraga alternatif selain lari, renang, zumba, coba deh pilates. Ikut aja kelas dasar dulu, yang cukup pakai mat aja. Kalau kalian ngegym, coba cari tahu apakah ada kelas pilates yang tersedia. Semoga bikin ketagihan juga yaaa! 😀
(Visited 114 times, 1 visits today)