** Originally posted on February 11, 2014
Kalau bahas tentang salah satu makanan Indonesia yang khas dan gampang ditemui, apa yang ada di pikiran kalian? Buat gue, salah satunya tentu nasi goreng. Siapa sih yang nggak tahu nasi goreng? Artis-artis luar negeri aja kalau ditanya masakan Indonesia favoritnya, pasti ada yang jawab: “nasi goreng!”
Nasi goreng di Indonesia buat gue punya kelebihan dibanding nasi goreng yang ada di negara lain, yaitu bumbu rempah-rempahnya yang terasa banget. Belum lagi pedagang yang kreatif menjual berbagai varian nasi goreng, seperti nasi goreng ayam, sosis, bakso, seafood, komplit, daging iga, daging buntut, pete, dan banyak lagi. Tentunya setiap daerah punya jagoan nasi goreng masing-masing khan. Ada beberapa nasi goreng yang menurut gue biasa aja dan ada yang menurut gue enak banget sampai rela sekian hari balik makan nasi goreng melulu.
Nah dari sekian banyak nasi goreng enak yang beredar di Jakarta, kali ini gue mau bahas yang versi mangkal di pinggir jalan, yaitu nasi goreng kebuli Apjay Pak Ivan. Lokasi utamanya ada di depan (pelataran parkir) Apotik Jaya, Jl. Panglima Polim. Sementara cabangnya ada di Jl. Cipete Raya No. 3 dan menempati pelataran parkir Rumah Makan Bakso Atom. Sebenarnya menu yang jadi andalan adalah Bakmi Jogja (lain kali akan gue bahas di postingan terpisah), tapi nasi goreng kebuli lebih mampu memikat perut gue.
Bisa dilihat dari menunya, ada berbagai macam menu pilihan berbahan dasar bakmi, bihun, nasi, dan bubur. Selain itu juga ada martabak manis dan telor yang bisa jadi alternatif pilihan. Sejauh ini yang udah pernah gue coba adalah nasi goreng kebuli, bakmi godhog dan goreng, serta bubur ayam keju. Enak semuanya! Kali ini mari kita fokus dengan nasi goreng kebuli.
Gue selalu pesan nasi goreng kebuli ayam, berhubung gue harus membatasi daging kambing. Tapi kata teman-teman gue yang sudah pernah makan, daging kambingnya enak dan empuk. Untuk daging ayamnya, mereka selalu menggunakan ayam kampung. The meat is twice-cooked. Itu yang membuat dagingnya bisa empuk dan bumbu kebulinya meresap rata baik ke nasi dan juga dagingnya. Selain itu, proses memasak nasi goreng, bihun dan bakminya menggunakan kompor arang. Sekali masak paling banyak untuk dua porsi. Memang harus sabar menunggu, but totally worth the wait! Berkat penggunaan arang, masakan mereka lebih beraroma unik dan spesial.
Nasi Goreng Kebuli Ayam Rp 19.000,-
Nasi goreng kebuli Apjay sukses banget memuaskan cita rasa lidah gue. Bumbunya merata di semua bagian nasi, rempah-rempah bumbu kebuli yang digunakan “kaya” banget tapi nggak berlebihan dan nggak bikin eneg. Kita bisa minta tambahan telur untuk diceplok atau dadar (tambah Rp 3.000,-), tapi menurut gue yang paling pas adalah telur ceplok. Salah satu poin tambahan adalah mereka benar-benar mewujudkan tingkat kematangan telur ceplok yang kita inginkan. Ini adalah salah satu yang penting buat gue, berhubung gue rewel banget soal telur ceplok. Gue pesan telur ceplok 3/4 matang, dimana pinggiran kuning telurnya padat cukup matang dan tengahnya masih cair. Taraaaa…demikianlah yang tersaji di piring gue!
Sayangnya mereka menyajikan kerupuk merah biasa sebagai pelengkap. Menurut gue sebenarnya lebih cocok emping untuk padanannya. Heeeyyy…yang penting nasi gorengnya enak khan? Selain itu yang wajib dicoba adalah acarnya. Segar banget dan isinya lengkap ada wortel, timun, bawang, cabai yang semuanya cukup besar ukurannya.
So, next time kalian lagi ada di seputar wilayah Panglima Polim atau Cipete Raya, silakan melipir untuk makan di sini. Mari kita ketagihan nasi goreng kebuli Apjay!
Nasi goreng kebuli dan bakmi Jogja Apjay Pak Ivan
Buka mulai jam 18.00 WIB
Jl. Cipete Raya No. 3 (pelataran parkir RM Bakso Atom)
Jl, Panglima Polim IX (pelataran parkir Apotik Jaya)
(Visited 1,037 times, 1 visits today)